Tuesday, February 2, 2016

Saponifikasi, si proses pembentuk sabun

Dalam proses pembuatan sabun, asam lemak yang dicampur dengan larutan basa kuat akan bereaksi menghasilkan gliserin dan sabun melalui proses yang disebut proses saponifikasi.

Saponifikasi sabun batang:

Asam lemak     +     larutan basa kuat       à       Gliserin       +       sabun

   RCOOR’        +       3 NaOH                   à         R’OH         +       3 RCOO-Na+

Saponifikasi value atau sering disingkat Sap Value merupakan satuan massa NaOH yang dibutuhkan untuk mengubah satu satuan massa minyak/butter menjadi sabun dan gliserin.  Setiap jenis minyak memiliki Sap Value yang berbeda-beda, hal inilah yang menyebabkan proses pembuatan sabun menjadi lebih seru. Perubahan jenis minyak yang digunakan, akan memerlukan perhitungan yang baru dan menghasilkan resep yang sama sekali berbeda. Berikut merupakan Sap Value dari masing-masing minyak dan butter yang sering kami gunakan dalam pembuatan sabun PUTRIMANDI
Dalam pembuatan sabun cair, larutan basa kuat yang digunakan adalah KOH, sehingga perlu dilakukan penyesuaian perhitungan terhadap massa basa yang akan digunakan. Penyesuaian perhitungan tersebut dilakukan berdasarkan berat NaOH dan KOH, sesuai tabel periodik kimia (Na+O+H = 23+16+1=40, K+O+H = 39.1+16+1=56.1). Sehingga massa KOH yang digunakan adalah sesuai dengan massa NaOH x 56.1/40.

Apabila dilakukan dengan benar, seluruh larutan basa kuat (lye) yang digunakan dalam proses pembuatan sabun, akan berubah menjadi gliserin dan sabun. Seorang soapmaker yang baik tahu benar pentingnya perhitungan lye, sehingga melakukannya dengan seksama untuk menghasilkan resep sabun yang baik.





No comments:

Post a Comment