Dalam proses pembuatan sabun, asam lemak yang dicampur
dengan larutan basa kuat akan bereaksi menghasilkan gliserin dan sabun melalui proses yang disebut proses saponifikasi.
Saponifikasi sabun batang:
Asam lemak + larutan basa kuat à Gliserin + sabun
RCOOR’ +
3 NaOH à R’OH + 3 RCOO-Na+
Saponifikasi value atau sering disingkat Sap Value merupakan
satuan massa NaOH yang dibutuhkan untuk mengubah satu satuan massa
minyak/butter menjadi sabun dan gliserin.
Setiap jenis minyak memiliki Sap Value yang berbeda-beda, hal inilah
yang menyebabkan proses pembuatan sabun menjadi lebih seru. Perubahan jenis
minyak yang digunakan, akan memerlukan perhitungan yang baru dan menghasilkan
resep yang sama sekali berbeda. Berikut merupakan Sap Value dari masing-masing
minyak dan butter yang sering kami gunakan dalam pembuatan sabun PUTRIMANDI
Dalam pembuatan sabun cair, larutan basa kuat yang digunakan adalah KOH, sehingga perlu dilakukan penyesuaian perhitungan terhadap massa basa yang akan digunakan. Penyesuaian perhitungan tersebut dilakukan berdasarkan berat NaOH dan KOH, sesuai tabel periodik kimia (Na+O+H = 23+16+1=40, K+O+H = 39.1+16+1=56.1). Sehingga massa KOH yang digunakan adalah sesuai dengan massa NaOH x 56.1/40.
Apabila dilakukan dengan benar, seluruh larutan basa kuat
(lye) yang digunakan dalam proses pembuatan sabun, akan berubah menjadi
gliserin dan sabun. Seorang soapmaker yang baik tahu benar pentingnya
perhitungan lye, sehingga melakukannya dengan seksama untuk menghasilkan resep
sabun yang baik.
No comments:
Post a Comment