Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya yang
terdapat disini, dan akan membahas mengenai bahan tambahan/additive
agent.
Pembersih atau sabun yang diproduksi secara industri seringkali
memberikan bahan tambahan dengan berbagai fungsi dan komposisi, antara lain:
TRICLOSAN, berfungsi sebagai pembunuh bakteri. Bekerja pada sabun dengan syarat didiamkan selama 2 menit sebelum dibilas. Dipercaya dapat menimbulkan resistensi bakteri. Sisi keamanan tryclosan kembali ditinjau dan dilarang penggunaannya di Uni Eropa dan negara bagian Minnesota (AS) pada 2014 untuk efektif berlaku mulai 2017.
POLYETHYLENE GLYCOL/PEG, dikenal sebagai sejenis plastik
yang digunakan sebagai pengemulsi dalam produksi sabun industri. PEG sejatinya
merupakan produk pengolahan minyak bumi, yang digunakan sebagai salah satu
bahan exfoliator (membantu pengelupasan sel kulit mati) dan secara khas akan
meninggalkan efek licin setelah mandi. Dikenal sebagai microbeads dengan ukuran
patikel yang sangat kecil dikhawatirkan dapat terserap ke dalam kulit apabila
digunakan secara berlebihan dalam jangka panjang. Ssst, penggunaan PEG/microbeads ini sudah
mulai dilarang oleh Obama karena menimbulkan pencemaran loh.
PETROLATUM/MINERAL OIL, merupakan produk olahan minyak bumi
yang berfungsi membentuk lapisan tipis. Sifatnya yang anti air membuatnya
sering digunakan sebagai bahan pelembab, untuk membentuk lapisan diatas kulit
yang mencegah terlepasnya kelembaban kulit ke udara bebas.
PENGAWET, berfungsi mencegah timbulnya pembusukan akibat
pertumbuhan mikroorganisme pada produk dengan pH antara 5-8. Beberapa jenis pengawet yang mungkin
digunakan pada produk kosmetik, sabun kombinasi, dan syndet antara lain
EDTA/Ethylenediaminetetreaacedic acid, Potasium sorbat, Metyl paraben, Propyl
paraben, Propulene glycol, Diazolidinyl urea, Iodopropynil urea, Iodopropynyl
butyl carbonate, Isopropyl paraben, Isobutyl paraben, dan Butyl paraben.
Bahasan mengenai pengawet/preservative lebih detail dapat anda temukan disini.
GLYCERIN, merupakan produk sampingan reaksi saponifikasi,
bersifat menarik kelembapan dari udara membuatnya berfungsi membantu menjaga
kelembapan kulit. Dalam saponifikasi, reaksi antara basa kuat dan asam lemak
menghasilkan kira-kira 75% sabun dan 25% glicerin. Dalam industri sabun glycerin yang
dihasilkan akan diambil sebagian untuk digunakan sebagai bahan tambahan pada
lotion, syndet bar, body butter, dll.
No comments:
Post a Comment